Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
Awalnya gak
kenal beralih teman.. berujung cinta..
Malam ini
hujan sebagai temanku. Aku senang malam ini buka Cuma para jomblo saja yang
merasakan kesepian tapi termasuk mereka mereka yang sudah laku alias gak
ngejomblo lagi hari ini sama nasibnya sama makhluk jomblo tak berdaya. mungkin
tuhan berpihak pada kami minggu ini atau doa para jomblo kesampai untuk merusak
malamnya mereka. begitulah jomblo. Tapi meskipun begitu aku juga berdoa agar
gak jomblo lagi. gila aja iri juga tau sama yang lain udah pada dapat pacar.
kira kira di dengar gak ya doa ku sama yang kuasa? Augh ah dingin… tapi..
alhasil ku temukan cinta..
Nama ku
irawan. Aku siswa kelas 3 SMA di Q by one nama populer sekolah ku. Aku termasuk
anak yang aktif di sekolah ku. Meskipun Cuma satu eskul aja yang aku ikuti tapi
kan cukup populer juga namaku. Alasan aku masuk eskul karena.. hehehe “banyak
cewek cantik disana”. Itulah kenapa aku masuk di eskul itu. Berharap sih dapat
cewek disana, tapi udah masuk 1 tahun kok belum ada ya cewek yang sreg sama ku?
Tampang udah
mirip tommy kurniawan dengan poni melambai nutupi jidat gini kan lumayan
cakep.. aku heran.. aku yang normal atau ntu cewek-cewek yang gak normal ya? ah
bodoh banget siapa yang normal atau siapa yang gak normal.. lagian aku juga ada
kekasih yang setia nemani aku.. game warnet KEKASIH setia ku… setia menunggu
kedatangan ku setiap pulang sekolah. Aku ancungi jempol untuk kekasih ku yang
satu ini..
Setahun
berlalu akhirnya aku naik kelas 2, juga hubungan aku dengan kekasih setia ku
pun terus berlanjut. Kelas 2 aku ambil jurusan IPS mungkin pengaruh kekasih
setia aku masuk jurusan ini kali ya.
Ternyata
banyak juga teman kelas 1 yang masuk di jurusan ips. Ya karena aku Cuma akrab
sama teman sekelas 1 dan teman di eskul ku. untuk penyesuaian diri aku gabung
juga sama teman sekelas dulu di ips ini. mau itu cewek atau cowok. Beberapa
hari di kelas 2 aku cukup mengenal satu persatu kawan-kawan yang di jurusan
ips. Ada radit, tasya, raffi, fadil dan yang lain tapi tidak untuk anak yang
mengenangkan jilbab yang sepertinya mengenal sekali radit, tasya, fadil dan
raffi. Apa dia teman waktu di kelas 1 ya? Kok aku gak pernah tau. Aku coba
bertanya dengan tasya tentang cewek berjilbab yang dari tadi akrab sekali
dengan dirinya.
“sya, anak
itu siapa?” Tanya ku kepadanya ketika cewek berjilbab itu keluar kelas.
“kau gak
kenal dia?” jawabnya.
“enggak,
memang siapa dia? anak baru?” Balasku.
“Dia andien
teman sebangku di kelas 1, dia bukan anak baru. Memang dia waktu kelas 1 jarang
masuk karena sakit.. masa kau gak kenal dia? pengorlah! kau kayaknya kau udah kenal
lah”. Jelas tasya mencoba mengingatkan ku tentang anak berjilbab itu.
“oh.. gak
kenal aku” kataku sambil mencoba berfikir ulang.
Gak lama bel
sekolah masuk. Disini aku duduk paling depan. karena di belakang kursi udah
pada di booking dengan tas mereka, Karena aku telat datangnya aku duduk depan.
Ya gak apalah yang penting di sebelahku ada fadil. Berlangsungnya jam pelajaran
ternyata buk marianti gak masuk hari ini. syukur deh, pertama masuk sekolah kok
sudah belajar. Gak banget lah. Mendengar kabar itu suasana di kelas ini seperti
“CLASS THE JUNGLE” bukan kelas XI-IPS 2.
Sebelah kanan
banyak anak yang memasang earphone di telinganya sedangkan sebelah kiri sibuk
dengan gossip terbaru. Tiap-tiap anak sibuk dengan aktivitas mereka. Terdengar
samar-samar di telingaku. Ternyata ini anak manggil-manggil. Aku gak ngeh kalau
anak itu manggil aku. Cemana aku gak ngeh dia panggil aku “eh, eh, eh, eh”
manalah ku tau. Gak sekalian aja dia panggil eh eh abang bakso atau eh eh eh,
eh abag rujak. Rupanya dia memanggil untuk minta aku menggeserkan kepalaku
sedikit karena menghalangi papan tulis yang berisi pesan wasiat dari bu
marianti. Aku pun menggeserkan kepala ku 90 derajat ke arah fadil ikut dengan
badanku. tak lama kemudian dia memanggil ku lagi dengan panggil yang sama eh,
eh, eh, eh, dan bilang itu tulisannya apa ya? bisa dibacakan aku gak nampak.
Bah… ini anak
udah gak sopan ternyata katarak juga matanya. Sedikit kesal langsung aja aku
bilang aku punya nama ya ini baca nama ku, sambil aku nunjukkin bet nama yang
bertulisan “IRAWAN GALANG GUNTORO” dijahitkan di baju sekolah.
Dia pun
membaca namaku dan merubah panggilannya menjadi “ALANG ALANG”
Dikira
tumbuhan nama ku. nampaknya menjatuhkan harga diriku ini anak.
ya sudahlah,
untung dia cewek kalau cowok aku embat. Maksudnya di hajar sebagai mana lelaki
jantan kalau harga dirinya sedikit dijatuhkan.
“Cepat tulis
aku bacakan ringkas dan kerjakan soal tentang pergerakkan ppki sampai dengan
bab 2 di kerjakan di buku tulis.. Oke makasih ya alang alang..” ucapnya. Iya
iya… bisa gak jangan panggil aku alang alang mencoba menego namaku dengannya.
Eh malah dia bilang enggak mau. ah ya sudahlah sukanya aja.
Hari semakin
hari.. minggu ketemu minggu.. setelah beberapa minggu aku ketemu, mengobrol,
bercanda, jalan bareng, gak terasa cinta mulai memasuki kehidupan kami seperti
sebuah ungkapan pepatah berbunyi “WITING TRESNO JALARAN SOKO KULINO” yang
artinya cinta tumbuh karena terbiasa”. andien putri kencana itu lah wanita yang
sudah memikat hati ku. Yang udah buat hubungan ku gantung dengan kekasih
setiaku.
Sampai di
suatu hari di tempat yang menjadi moment berharga untuk aku. mencoba mengatur
nafas dengan Menarik nafas secara perlahan, busungkan dada ke depan sebagai
mana seorang lelaki macho dan mencoba mengendalikan diri agar tetap tenang.
Akhirnya, ku berani kan diri untuk mengungkapkannya. Tidak dengan rangkaian
mawar, tidak dengan alunan musik cafe dan suasananya yang elegan. tapi
melainkan suara gemuruh kendaraan berlalu lalang, aku memang bukan cowok
romantis yang harus menyediahkan itu semua. ya aku mengatakannya tepat di
simpang jalan sebelum dia pergi dengan supir angkot yang setia
mengantarkannya..
“Aku suka
sama kau, kau mau jadi pacarku” setelah melakukan tahaptahap yang matang untuk
mengeluarkannya persis kayak kentut ya “di keluarkan malu tapi lega gak di
keluarkan nyiksa banget”.
Ah bodoh amat
deh.. ditrima syukur ditolak besok besok pura pura gak kenal.
Tapi apa yang
terjadi? Ternyata dia mengisyaratkan dengan anggukkan kepala yang berarti iya
Yes!!!
Pikirku. Tapi aku mau tau langsung dari mulutnya dengan menggulang lagi
pernyataan suka dan… itu rasanya seperti lompat dan jatuh dari pohon toge yang
gak mati mati karena merasa senang sekali.
Sampai di
rumah aku smsan sama andien. Aku senyam senyum membaca smsnya sampai mama
menjitak kepalaku mungkin di kiranya aku kerasukkan jin tomang kali ya. Tapi
bener deh Sumpah demi apa aku merasa bahagia. aku dapatkan gadis pertama yang
menyetuh hatiku. Dari gak kenal menjadi temen lama lama demen.
witing tresno
jalaran soko kulino. Takkan pernah kulupakan.
Cerpen Karangan: Ade Julia Sari
Blog: Adejuliasari31.blogspot.com
Sumber : http://cerpenmu.com/
ARTIKEL TERKAIT: