Ketik di sini apa yang ingin dicari lalu Klik “Cari Di Sini”

Sistem Saraf Pada Manusia - Materi IPA SMP Kelas 8




A. SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi/sistem kontrol yang bertugas menerima rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut (jaringan komunikasi dalam tubuh). Sel-selnya dibedakan menjadi dua, yaitu sel-sel saraf (neuron) dan neuroglia (memberi nutrisi dan bahan untuk hidupnya neuron)
.
1. Sel Saraf (neuron)
Merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan neurit (akson).
Badan sel, mengandung nucleus dan nucleolus yang dikelilingi oleh sitoplasma.
Dendrit, merupakan serabut saraf pendek yang bercabang-cabang keluar dari badan sel. Berfungsi menerima impuls (rangsangan) yang datang dari neuron lain untuk dibawa menujun badan sel saraf.
Neurit (akson), merupakan serabut saraf panjang dan umumnya impuls dari badan sel saraf ke kelenjar-kelenjar dan serabut-serabut ke otot. Kebanyakan diselubungi selubung myelin yang berfungsi melindungi, memberi nutrisi, dan mempercepat jalannya impuls.
Bersadarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi empat
Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan neuron lain.
Neuron motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor. Dendritnya menerima impuls dari akson neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan efektor.
Neuron konektor, berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain.
Neuron adjustor, berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik pada pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).

2. Sistem saraf
a. Sistem saraf pusat

1. Otak

Otak besar (cerebrum) terdiri atas lobus ocifitalis (bagian belakang) sebagai pusat penglihatan, lobus parietalis (bagian tengah) sebagai pusat pengendalian kerja kulit, lobus temporalis (bagian sampaing) sebagai pusat pendengaran, dan lobus frontalis (bagian depan) sebagai pusat pengendalian kerja otot.
Sebagai pengendali dan pengatur kerja organ tubuh, cerebrum dibedakan atas:
Area sensorik, sebagai penerima rangsang dari reseptor.
Area motorik, merespon rangsang yang sampai di otak dan efektor.
Area asosiasi, sebagai penghubung area sensorik dengan area motorik, sebagai pusat berfikir, membuat keputusan, serta menyimpan ingatan dan kesimpulan..
Otak kecil (cerebellum) sebagai pusat keseimbangan, koordinasi gerakan otot secara sadar dan posisi tubuh. Kerusakan cerebellum akan menyebabkan gerak otot tidak terkoordinasi.

Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
A. Otak depan meliputi:
1. Hipotalamus, merupakan pusat pengatur suhu, selera makan, keseimbangan cairan tubuh, haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi, meregulasi pituitari.
2. Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima semua rangsan yang berasal dari sensorik cerebrum.
3. Kelenjar pituitary, sebagai sekresi hormon.
B. Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang merupakan pusat refleks mata.
C. Otak Belakang, terdiri atas dua bagian yaitu otak kecil dan medulla oblongata. Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah, mengatur pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan bersin.
1. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medulla oblongata ke bawah sampai ruas kedua tulang pinggang. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghubungkan impuls dari dank e otak, memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.

Bagian-bagian sumsum tulang belakang:

a) Lapisan luar berwarna putih dan mengandung akson.
b) Lapisan dalam berwarna kelabu dan mengandung badan sel saraf.
c) Bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu yang disebut akar dorsal (mengandung sensorik, dendritnya berhubungan dengan reseptor), dan akar ventral (mengandung neuron motorik, aksonnya menuju efektor).

Pelindung pusat susunan saraf otak dan sumsum tulang belakang) disebut meninges, yang meliputi piameter, arakhnoid, dan durameter.
a) Piameter, merupakan selaput paling dalam yang menyelubungi permukaan otak dan sumsum tulang belakang, banyak mengandung pembuluh darah, berperan memberi oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolisme.
b) Arakhnoid, berupa jaringan yang lembut, terletak diantara piameter dan durameter.
c) Durameter, merupakan lapisan terluar yang padat dank eras serta menyatu dengan tengkorak.

Pada sistem saraf pusat terdapat cairan yang cerebrospinal, terletak pada ventrikel otak dan sentralis berfungsi untuk suplai nutrisi sel-sel otak dan medulla spinalis.

b. Sistem saraf tepi
1).12 pasang serabut otak 12 pasang saraf cranial) yang keluar dari beberapa bagian otak menuju alat indera, kelenjar, dan otot.
2). 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang (31 pasang saraf spinal) merupakan gabungan dari saraf sensorik dan motorik yang keluar melalui akar ventral. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.


c. Sistem saraf tak sadar (otonom)
1. Saraf simpatik
Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis daerah leher dan pinggang, disebut saraf torakolumbar, berfungsi untuk mengaktifkan organ agar bekerja secara otomatis. Serabut ini menuju ke otot polos, alat peredaran darah, pencernaan makanan, dan pernafasan.

2. Saraf parasimpatik
Saraf para simpatik berpangkal pada kedua oblongata dan daerah sacrum, bekerja berlawanan dengan saraf simpatik.

3.Mekanisme Kerja Saraf
Neuron mampu menerima dan merespon terhadap rangsang. Rangsang dari dendrit ke badan sel saraf oleh akson akan diteruskan ke dendrite akson yang lain. Bila sampai di ujung akson, maka ujung akson akan mengeluarkan neurohumor yang memacu dendrit yang berhubungan dengan akson tadi.


Berikut ini neurohumor yang dikenal:
i. Asetilkolin, merupakan zat pemacu hubungan antara neuron dengan neuron, neuron dengan otot lurik, dan neuron dengan otot polos.
ii. Adrenalin (epinefrin), memacu hubungan antara neuron dengan otot jantung, neuron dengan otot polos bronkus. Epinefrin bersifat inhibitor, namun zat ini dapat dihilangkan oleh enzim kolinesterase pada sinspsis.
Penghantaran Inpuls


Rangsangan yang diterima oleh neuron sensorik akan dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
a. Penghantaran lewat sel saraf
Sel saraf bila dalam keadaan istirahat, muatan listrik di luar sel saraf positif (+), sedangkan muatan listrik di dalam membran (-). Keadaan ini disebut polarisasi.

b. Penghantaran lewat Sinapsis
1). Bila impuls sampai di tombol sinapsis, akan mengakibatkan peningkatan permiabelitas membran prasinapsis terhadap ion Ca.
2). Gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinapsis.
3). Neurotransmiter membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah itu neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim asetil kolinesterase menjadi setil dan asam stanont. Zat ini disimpan dalam gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.
4. Gerak Tubuh
a. Gerak Biasa
Yaitu gerak yang disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan. Gerak biasa impulsnya melalui otak.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor.

b. Gerak Refleks
Pada gerak refleks, rangsangan tidak diolah di otak. Jalan terpendek yang dilalui gerak ini disebut lengkung refleks.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor.

5. Bahaya obat-obatan dan narkoba terhadap sistem saraf
a. Alkohol, menyebabkan kecanduan fisiologik, pandangan kabur, kendali otot garak hilang, denyut jantung melemah, dan frekuensi respirasi lambat.
b. Narkotika, menyebabkan adiksi fisiologik.
c. Valium, menimbulkan rasa tenang, santai dan tidak ada beban.
d. Amfetamin, obat perangsang yang menyebabkan orang tetap terjaga, bisa menimbulkan kelelahan yang berlebihan sehingga kesehatannya mengalami kemunduran, dan menimbulkan adiksi fisiologik.
e. bahan penikmat juga menyebabkan adiksi fisiologik.


6. Gangguan pada sistem saraf

a. Epilepsi, disebabkan kerusakkan otak pada saat lahir, infeksi, racun, luka pada kepala, atau tumor pada otak.
b. Neuritis, iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, keracunan, maupun karena obat-obatan.
c. Alzheimer, berkurangnya kemampuan dalam mengingat.



Sumber
http://guru-ipa-pati.blogspot.com/

ARTIKEL TERKAIT: