Lihatlah
dasar kepercayaan zaman serba baru ini,
Lihatlah
hasil panenan dari pendidikan yang meninggalkan agama ini,
cinta
adalah hukum dan upacara kehidupan,
agama
akar pendidikan;
agama
ialah cinta.
Cinta
pada lahirnya bernyala-nyala, bergelora,
pada
batinnya ia adalah Cahaya Tuhan Penguasa Alam Semesta,
Dari
demam dan nyala batinnya berasal ilmu dan seni,
dari
kegilaannya yang cendikia lahir ilmu dan seni;
agama
tak matang tanpa pendidikan cinta;
pelajarilah
agama dari kalangan para Penganjur Cinta.
(Rumi)
NYANYIAN SERULING BAMBU
Dengarkan
nyanyi sangsai Seruling Bambu
Mendesah
selalu, sejak direnggut
Dari
rumpun rimbunnya dulu, alunan
Lagu
pedih dan cinta membara.
“Rahasia
nyanyianku, meski dekat,
Tak
seorang pun bisa mendengar dan melihat
Oh,
andai ada teman tahu isyarat
Mendekap
segenap jiwanya dengan jiwaku!
Ini
nyala Cinta yang membakarku,
Ini
anggur Cinta mengilhamiku.
Sudilah
pahami betapa para pencinta terluka,
Dengar,
dengarkanlah rintihan Seruling!”
(Jalaluddin Rumi)
BERSEMAYAM DALAM HATIKU
Kini
kutahu, Tuhan — Siapa
Bersemayam
dalam hatiku
Dalam
rahsia, jauh daripada dunia
Lidahku
bercakap dengan-Nya yang kupuja
Melalui
sebuah jalan
Kami
mendekat rapat
Terpisah
jauh daripada-Nya
Berat
siksa yang mendera jiwa
Walau
Kau sembunyikan wajah-Mu
Jauh
daripada pandangan mataku
Dalam
cinta kurasa kehadiran-Mu
Yang
mesra dalam hatiku
Dalam
bencana mengerikan
Tak
kusesali seksa yang mencabik jiwa
Hanya
Kau saja Tuhan yang kurindu
Bukan
karunia atau tangan pemurah-Mu
Apabila
seluruh dunia Kau berikan kepadaku
Atau
sorga sebagai pahala
Aku
berdoa supaya seluruh kekayaanku
Tak
berharga dibanding melihat wajah-Mu
(Junaid al-Baghdadi)
Syair
Cinta Para Sufi
Kuselesaikan
tarian cintaku.
Dalam
sujud dalam wujud.
Dalam
fikir dalam dzikir.
Sedalamnya
cinta yang dalam.
Kutuntaskan
sajak cintaku.
Sepanjang
ma'rifat sepanjang hayat.
Sepanjang
iman sepanjang jalan.
Sepanjang
cinta yang panjang.
Hingga
tak tersisa dalam jiwaku.
Setitik
embun duniawi.
Pun
putri.
Sebab
cintaku.
Telah
hamba damba.
Pada-
Mu cinta ini kupersembahkan.
Hanya
pada Mu. Ya Robbi.
(KH.Mustofa Bisri)
HADIST
MUNAJAT CINTA
Ya
Allah, aku mohon pada-Mu cinta-Mu dan cinta orang yang mencintai-Mu, amalan
yang mengantarkanku menggapai cinta-Mu. Ya Allah, jadikan cinta-Mu lebih aku
cintai melebihi cintaku pada diriku sendiri, keluargaku, dan air dingin.”
(
HR. Tirmidzi, ia berkata ini hadits hasaN)
AKU DAN
CINTA
Tuhanku
aku
ingin tersenyum
dalam
mahligai syahdu
meski
pun dalam angan-angan
semoga
bahagia membalut jiwa ini
Yang
hanya milik-Mu
Tuhanku
cinta
itu tertanam di hati
halus
bagai benang sutera
lembut
bagai sentuhan sayap kupu-kupu
jangan
biarkan aku menangis sendirian
Temani
aku dengan ribuan mawar merah
aku
ingin menari dan menyanyi
bersama
tiupan angin syurga.
Tuhanku
Kutitipkan
segumpal rindu ini di puncak salju
semoga
matahariMU terus bersinar
dalam
irama yang lembut
aku
sujud di hadapan-Mu
Semoga
bahagia ini miliku
Yang
abadi.
(Abdul Latip Talib)
HASRAT
MENGGELORA
Oh
Tuhan
Biarkanlah
semua pecinta merasa terpuaskan
Berikan
pada mereka akhir yang bahagia
Biarkan
hidup mereka menjadi perayaan
Biarkan
hati-hati mereka berdansa dalam api cintaMu
Kekasih
hatiku
Telah
kugelorakan hasratku
SentuhanMu
telah menyelimutiku dengan gairah
Aku
tak lagi terpisah denganMu
Ini
adalah saat-saat yang mulia
Ku
mengemis padaMu
Jangan
biarkan aku menanti
Biarkan
aku melebur denganMu
(Rumi)
Sumber : https://id-id.facebook.com/
ARTIKEL TERKAIT: