Prajurit
Jaga Malam
Karya Chairil Anwar 1948
Waktu jalan. Aku tidak tahu
apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu……
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu……
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
1948
Puisi Chairil Anwar “Prajurit
Jaga Malam”
ARTIKEL TERKAIT:
Puisi Chairil Anwar
- Puisi Chairil Anwar “Persetujuan Dengan Bung Karno”
- Puisi Chairil Anwar “Penerimaan”
- Puisi Chairil Anwar “Hampa”
- Puisi Chairil Anwar “DOA”
- Puisi Chairil Anwar “Sajak Putih”
- Puisi Chairil Anwar “AKU BERADA KEMBALI”
- Puisi Chairil Anwar : Ibu
- Puisi Chairil Anwar : Sebuah Kamar
- Puisi Chairil Anwar : Kawanku dan Aku
- Puisi Chairil Anwar : RUMAHKU
- Puisi Chairil Anwar : TAK SEPADAN
- Puisi Chairil Anwar “DIPONEGORO”
- Puisi Chairil Anwar “KARAWANG-BEKASI”
- Puisi Chairil Anwar “AKU”
- Puisi Chairil Anwar “Tjerita Buat Dien Tamaela”
- Puisi Chairil Anwar “MALAM”
- Puisi Chairil Anwar “Nisan”
- Puisi Chairil Anwar “Derai Derai Cemara”
- Puisi Chairil Anwar “Yang Terhempas Dan Yang Putus”
- Puisi Chairil Anwar “Malam Di Pegunungan”
- Puisi Chairil Anwar “Cintaku jauh di pulau”
- Puisi Chairil Anwar “Senja Di Pelabuhan Kecil”