”Hai Tibum”
Puisi
Darmanto Jatman Golf untuk Rakya t” Hai Tibum”
Karya : Darmanto Jatman
Di jalan
Terate di Bandung
tanggal 2
Juli 1986
Sukardal
menulis:
“Saya mati
korban Tibum”
lalu ia
menggantung diri di pohon tanjung
- Innalillahi wa innailaihi rojiun
- Rest in Peace Sukardal
Hai Tibum!
Tibum tu ya
apaan sih, bisik Moci
Lho Tibum tu
ya tibum
Tibum itu
bukan tissue, bukan timba, apalagi t. shirt
Tibum itu
t.i.b.u.m: tibum
Bum bum bum
E. jangan salahkan
Tibum kalau mereka merampas becakmu
lalu membuangnya ke laut Jawa
mereka cuma
melaksanakan tugas mereka!
(Astagfirullah.
Ampunilah kiranya!)
Jalan
salahkan Tibum kalau mereka merubuhkan rumah
kardusmu
sepanjang rel SMG-Jkt
Mereka aparat
yang patuh pada perintah!
(Astagfirullah.
Ampunilah kiranya!)
Jangan
salahkan Tibum kalau mereka menggusur PKL
sepanjang trotoar Simpanglima
Mereka
disiplin. Efektif dalam melaksanakan instruksi
(Ampunilah
wahai
Jangan
biarkan Ribum jadi bahan ejekan anak-anak ingusan:
Bum bum bum.
Tibum tibum tibum)
Seorang guru
besar sosiologi dari kampusnya berkilah:
Seperti juga
birokrasi, Tibum itu Cuma jari-jari mungil gurita
raksasa yang bernama
Pembangunan
Gurita yang
juga memangsa beribu Sukardal lagi di berbagai
negeri sedang berkembang.
Itulah
prakteknya dan itulah teorinya. Mudheng?!
Sementara Ki
Ageng Kali bertutur:
Sebenarnya
masih ada lho cara lain untuk membangun; namun, yah
Halleluya.
Puji Tuhan yang telah membebaskan Sukardal dari
penderitaan
(Tuhan
sertamu)
Halleluya.
Puji Tuhan yang telah menyelamatkan kita dari
piramida pengorbanan
(Tuhan
sertamu!)
- Tapi Sukardal bukan martir, bukan santu
Ia mati bunuh diri!
- Ya Allah. Ampunilah
ia
karena tidak
mengerti apa yang dilakukannya.
- Ia bukan samurai yang harakiri
menegakkan martabat para satria Jepang
- Ya Allah. Ampunilah
ia
karena ia tidak
mengerti apa yang dilakukannya.
- Amin!
- Ia bukan pejuang Intifadah Palestina
Ia manusia biasa
yang mati dengan dendam dan kecewa
Ampunilah kiranya
bila matinya sia-sia
Jangan permainkan
namanya
Dasar lagi sial Dal
Dal
Dal idul idal inah!
Dan sekarang
wahai Sukardal
Katakanlah di
mana rumahmu, di surga mana
Adakah
kausaksikan hati Tibum yang gegetun
dengan luka
tombak di lambungnya
dan luka paku
di telapak tangannya?
- Wahai Sukardal
Jabatlah tangan Tibum yang mestinya jadi
gembalamu
- Wahai Tibum
Jabatlah tangan Sukardal yang mestinya
jadi tugasmu menjaganya
Tuhan bakal memberkati kalian
Mengalirlah ampun dari keluberan hati
kalian
Amin!
Hei Tibum
Hei Sukardal
Merdeka!
Puisi Darmanto Jatman Golf untuk
Rakyat ” Hai Tibum”
Karya : Darmanto Jatman
ARTIKEL TERKAIT: