Ketik di sini apa yang ingin dicari lalu Klik “Cari Di Sini”

Puisi Sedih “Sakitnya Sebuah Rahasia”


Sakitnya Sebuah Rahasia


Prolog:

Pernahkah merasa mulut terbungkam,
Namun hati berteriak lantang?
Pernahkah merasa cinta meluap,
Namun tak bisa terungkapkan?

Sesak dada bak air laut tersumbat karang
‘Tuk bernafas pun butuh ruang lapang
Tak sekalipun bibir tersenyum girang
Tiada daya menari pun berdendang

 —————————

Sakit pertama reaksi alamiah
Berhadapan dengannya terasa gerah
Sekelumit riang hanya falsafah
Hendak bicara, pipi memerah

Mengagumi laksana membenci
Suasana biasa berubah misteri
Melepas pandang seperti mencuri
Berperang hati dan harga diri

—————————

Sakit kedua lebih menghancurkan
Saat nyata pecundangi angan
Hempaskan mimpi dan lamunan
Merangsek hati jadi kepingan

Dia berjalan tak sendirian
Bersua cinta bergandeng tangan
Bersama pujaan di persinggahan
Kau tatap nanar dari kejauhan

—————————

Epilog:

Sungguh,
Hanya selaput tipis menjarak rintang
Antara cinta dan kebencian
Mampukah kau memberi ruang
Bagi hatimu agar terdamaikan?


Puisi Sedih “Sakitnya Sebuah Rahasia” 
Sumber: http://syaircinta.com/


ARTIKEL TERKAIT: